Langsung ke konten utama

IJAZAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA, Dzikir dan Shalawat



Hijrahcom - Wali Allah, Habib Munzir Bin Fuad Al Musawa dalam sebuah kesempatan menganjurkan untuk selalu membaca dzikir Yaa Lathif dan membaca sultanuddzikir (raja semua zikir yaitu Allah beberapun jumlahnya dan kapanpun. Khusus dzikir ya Allah dibaca 200x sebelum subuh jika mampu, jika tidak maka bacalah setiap harinya diwaktu sesempatnya. Selain itu, banyak-banyak bershalawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Dalam satu hari, beliau selalu mendawamkan shalawat sebanyak 5000 kali. Beliau pernah mengatakan, "Saudaraku yg kumuliakan, saya membaca shalawat :
Allahummah shalli ala sayyidina muhammad wa alihi wa shahbihi wasallim 5000x
Setiap harinya, waktu saya sangat sibuk, sudah saya program setiap saya naik mobil dari rumah kemarkas majelis selepas dzikir subuh, mesti mencapai 2000x, lalu tasbih tidak saya bawa, saya tinggal di mobil, karena tugas dan kesibukan penuh, dan kalau saya berangkat ke majelis malam saya bawa lagi dan teruskan shalawat, ia mesti selesai 3000x dalam perjalanan dan saat di majelis, jika belum selesai maka diteruskan saat pulang dari majelis kerumah, saya sudah terbiasa dan jadi sangat cepat membacanya, keesokan harinya ba'da subuh begitu lagi.
Rasulullah SAW mengajarkan doa berikut ini untuk dibaca setiap habis shalat, doa ini membantu memperkuat kekhusyuan dzikir kita dalam melewati hari hari kita.
Allahumma a'inniy alaa dzikrika, wasyukrika, wa husni ibaadatika.
(wahai Allah, bantulah aku untuk selalu ingat pada Mu, dan bersyukur pada Mu, dan beribadah pada Mu dengan ibadah yang sebaik2nya)
Banyak diriwayatkan dzikir nabawiy, namun diantara yg paling dicintai Rasul SAW adalah subhanallahi wabihamdih, atau subhanallahi wabihamdih subhanallahil adhim, inilah dzikir yang paling dicintai Rasul SAW dan kalimat yg paling dicintai Allah, demikian dijelaskan pada shahih bukhari dan shahih muslim
Mengenai berjumpa dengan Rasul SAW adalah dengan merindukan beliau SAW dan memperbanyak amalan sunnah semampunya, dan memperbanyak shalawat. beliau SAW mencintai kita dan memperhatikan kita lebih dari ayah bunda kita, beliau SAW adalah ayah ruh bagi semua ummatnya, maka ruh kita tetap mudah berhubungan dengan ruh beliau SAW, lewat mimpi misalnya, nah.. Perkuat hubungan ruh anda dengan ruh beliau SAW dengan shalawat ini :
"Allahumma shalli alaa ruuhi sayyidina muhammadin fil arwah, wa 'ala jasadihi filjasad, wa alaa qabrihi filqubuur"
(wahai Allah limpahkan shalawat pada ruh sayyidina muhammad di alam arwah, dan limpahkan pula pada jasadnya di alam jasad, dan pada kuburnya di alam kubur).
wallahu a'lam.

Dari berbagai sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Obatilah Penyakit Anda dengan Sedekah

Foto pihak ketiga Hijrahcom - S emua tentunya percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini tentunya atas kuasa-Nya. Allah yang telah menciptakan segala sesuatunya itu menjadi sempurna. Allah mampu melakukan apa pun sesuai kehendaknya. Setidaknya terdapat dua keniscayaan mutlak milik Allah Swt, yang sebenarnya tidak akan mampu dipungkiri oleh semua makhluk. Manusia pun begitu lemah untuk ‘menggugat’ keniscayaan itu. Hanya orang-orang yang lemah imannya, yang tidak memahami masalah ini. Pertama, bahwa Allah Swt telah menurunkan penyakit, dan Dia bersama itu juga menurunkan obatnya. Allah hanya akan memberikan kesembuhan kepada orang yang dikehendaki-Nya. Allah juga akan meletakkan obat sebagai sarana kesembuhan seseorang di mana saja yang Dia kehendaki. Bisa jadi Allah menyimpan obat itu dalam pil-pil kimiawi atau obat-obatan tradisional. Dan tak dapat dipungkiri juga bila Allah menyimpan obat tersebut dalam amalan iba...

CERITA RAKYAT, KISAH 4 KESULTANAN MOLOKU KIERAHA

Hijrahcom  - Alkisah, pada zaman dahulu kala, di daerah Maluku Utara, ada seorang pemuda tampan bernama Jafar Sidik. Tak seorang pun warga negara yang tahu asal-usul keluarga. Ia tinggal sendirian di sebuah rumah kecil di Desa Salero Ternate. Untuk memenuhi kebutuhan yang terlewati, Jafar Sidik mencari kayu bakar di hutan dan menjualnya ke pasar. Di tengah hutan tempat ia biasanya mencari kayu bakar ada telaga yang berair jernih, sejuk, dan dibahas oleh pepohonan yang rindang. Setiap orang yang berada di tempat itu akan merasa nyaman dan tenteram. Itulah mengapa telaga itu disebut dengan Telaga Air Sentosa. Saat sakit, sepulang mencari kayu bakar, Jafar Sidik duduk-duduk di tepi telaga itu untuk melepaskan lelah. Sore itu, cuaca tampak cerah. Ia duduk di atas batu besar sambil merendam dalam telaga udara. Pemandangannya menerawang ke langit yang berwarna jingga. Pada saat berfikir, tiba-tiba pandangannya tertuju pada setitik cahaya berwarna-warni. Semakin lama cahaya semakin ...